Picture
BARANG BEKAS    Apakah Anda pernah membeli barang bekas di Indonesia? Apakah bayangan  Anda ketika mendengar ‘barang bekas’? Setelah roda perekonomian agak serat dibanding tahun 80-an, orang Jepang kini mulai melirik barang bekas. Barang-barang bekas yang dijual di berbagai tempat ini sangat beraneka macam, dimulai dari barang-barang fashion seperti pakaian, sepatu, tas, asesoris , keperluan rumah tangga seperti piring, lemari es, mesin cuci, panci, kompor, dsb, mainan anak-anak, sampai peralatan elektronik, bahkan kimono. Singkat kata, hampir semua kebutuhan untuk hidup dapat ditemukan di toko barang bekas. Ada beberapa tempat untuk membeli barang bekas, yakni:

① Flea market/free market フリーマーケットatau sering disingkat menjadi フリマ. Biasanya furima diadakan di lapangan terbuka, atau di kampus. Biasanya setiap EO (event organizer) furima mengumumkan waktu pelaksanaan dan biaya penyewaan ‘kapling’. Jadi, orang yang ingin menjual dapat menyewa kapling sesuai dengan jumlah barangnya. Siapapun dapat menjadi penjualnya dan apapun boleh dijual. Kalau cuaca buruk jadwal pelaksanaan diganti. Di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka, jadwal dan tempat dapat dilihat di website khusus furima. Berbeda dengan supermarket, di  furima kita dapat mengadakan tawar-menawar seperti halnya berbelanja di pasar. Kini, furima menjadi tren di kalangan anak muda, mereka tidak malu mengatakan「これはフリマで買(か)ったよ。2百円(ひゃくえん)で。」. Semakin bagus dan semakin murah barang yang didapat, semakin bangga tentunya, apalagi jika barang tersebut dari merk terkenal .

② Bazaar sekolah atau RT/RW: barang-barang pada bazaar sekolah merupakan sumbangan orang tua untuk tambahan dana kegiatan sekolah, atau pada bazaar RT/RW merupakan sumbangan masyarakat sekitar untuk dana kegiatan masyarakat tersebut juga.

③  Toko barang bekas 中古品ショップ adalah toko serba ada yang menjual barang bekas bahkan kadang-kadang barang baru. Biasanya, ketika pergantian musim atau pada waktu pindah rumah, orang-orang membuang pakaian atau peralatan rumah tangga karena ongkos angkut lebih mahal daripada membeli yang baru (atau bekas) di tempat yang baru. Namun, toko-toko ini membeli barang-barang dari orang-orang yang hendak pindah rumah, kemudian barang-barang tersebut dibersihkan dan dikemas ulang atau dimodifikasi sehingga terkadang tampak baru kembali.
Ada toko barang bekas yang serba ada, namun ada juga yang mengkhususkan diri pada barang tertentu seperti toko buku & CD bekas (bahkan ada toko yang memiliki cabang di seluruh Jepang), toko khusus kimono bekas, toko khusus pakaian anak bekas, dsb.

    Sebenarnya, kehadiran toko barang bekas dan furima mempunyai arti yang penting bagi masyarakat Jepang dari sudut lingkungan dan ekonomi. Pertama, dari sudut lingkungan hidup, merupakan salah satu bentuk ‘daur-ulang’, membantu membersihkan gudang rumah, juga mengurangi sampah dengan menggunakan kembali (re-use) barang-barang yang masih bisa dipakai. Kedua, dari sudut ekonomi, bagi pihak penjual: menjadi penghasilan tambahan bagi orang-orang yang mempunyai banyak barang tak terpakai di rumah; bagi pihak pembeli: membantu mengurangi biaya keperluan hidup, terutama bagi mahasiswa asing. Jadi, Anda tidak perlu terlalu kuatir jika ingin studi di Jepang, karena toko barang bekas dan furima--yang hampir selalu ada setiap minggu di kota-kota besar--akan membantu Anda hidup hemat, bahkan harga barang mungkin bisa lebih murah daripada Indonesia. Selamat berburu barang bekas